Jumat, 18 Maret 2011

Merayakan Santo Vinsensius dan Santa Luisa bersama orang miskin.

Eugene Smith
SSV-Amerika Serikat

Dapatkah anda bayangkan suatu perayaan Ulang Tahun Santo Vinsensius dan Santa Luisa tanpa orang miskin? Mereka adalah Santo Cinta Kasih. Dia dikenal sebagai “Bapa Kaum Miskin” dan “Rasul Cinta Kasih”. Sedangkan santa Luisa adalah pelindung karya kasih. Hidup mereka sepenuhnya hanya untuk melayani orang miskin. Karena itu orang miskin harus ikut termasuk dalam perayaan.
Namun, kebanyakan mereka yang dilayani Keluarga Vinsensian tidak mengenal Santo Vinsensius dan Santa Luisa. Mengapa? Karena kebanyakan kita anggota Keluaraga Vinsensian jarang mengambil waktu untuk mengatakan tentang orang kudus ini pada mereka yang kita kunjungi di rumah mereka atau di rumah sakit atau dimanapun kita melayani mereka. Kita menghayati charisma orang kudus ini sementara kita melayani, namun kita tidak mengatakan kepada mereka mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan. Tahun ini, khususnya tahun perayaan ini, kita perlu mengatakan kepada mereka kisah orang kudus ini.Kenyataannya tahun ini adalah saat yang paling tepat untuk menyatakan kepada mereka yang kita layani bahwa kita melakukan apa yang kita lakukan karena santo Vinsensius dan santa Luisa. Mereka adalah pahlawan kita, teladan hidup kita. Kita perlu mengatakan kepada mereka agar mereka juga dirahmati dengan Spiritualitas Vinsensian dan karisma Vinsensian.
Di antara banyak orang besar dalam sejarah, mungkin bagi setiap orang di antara kita hanya sedikit atau satu dua saja yang sungguh menyentuh hati kita dan memberi kita inspirasi. Merekalah pembimbing rohani kita. Kita Vinsensian telah menemukan pembimbing kita adalah Vinsensius dan Luisa. Bukankah mereka juga pembimbing yang paling tepat bagi orang miskin? Spiritualitas mereka masih sangat relevan dewasa ini sebagaimana di masa hidup mereka paa abad ke 17. Mereka lah yang berbicara dalam bahasa hati kita dan memberi kita arah. Kita mesti menceritakan kisah mereka dan berbagi kebijaksanaan mereka dengan semua orang yang kita layani.
Santo Vinsensius berkata “Adalah panggilan kita … untuk mengobarkan hati orang, untuk melakukan apa yang dilakukan oleh Putra Allah, yang datang untuk menyalakan api di bumi agar berkobar dengan kasihNya. Tidak cukup bagi saya untuk mengasihi Allah jika sesamaku tidak mengasihi Dia. Saya harus mengasihi sesamaku sebagai citra Allah dan sasaran kasihNya … Saya harus bertindak sedemikian sehingga orang mengasihi Pencipta mereka dan saling mengasihi demi kasih Allah yang begitu mengasihi mereka sehingga Dia menyerahkan Putranya sendiri sampai wafat bagi mereka.” Adakah cara yang lebih baik untuk membimbing hati kepada Allah daripada mengunakan teladan santo Vinsensiua dan santa Luisa? Mereka menghayati secara sempurna panggilan untuk membimbing hati manusia kepada Allah. Maka, sekali lagi inilah saat yang paling tepat untuk menceritakan kisah mereka. Ini adalah saat yang tepat untuk membuat hal ini sebagai prioritas dalam Keluarga Vinsensian.
Santa Luisa berkata “Kita dituntut lebih daripada pergi, datang, dan memberi. Intensi kita harus murni dan sama sekali bebas dari pamrih” Kebanyakan dari kita anggota Keluarga Vinsensian datang dan pergi dengan terburu-buru ketika melayani. Masih banyak yang harus kita lakukan dan masih banyak yang harus kita kunjungi. Kita tergesa-gesa selama melayani dan bukannya memusatkan diri pada setiap pribadi sepenuhnya. Betapa indahnya jika kita mengambil waktu untuk benar-benar mengunjungi dengan hati terbuka dan pikiran bebas dari gangguan atau desakan untuk segera pergi ke orang lain atau mengerjakan yang lain. Inilah saat kita melihat wajah Kristus. Karena itu, daripada datang dan pergi dan hanya memperhatikan kepentingan diri, kita harus mengunjungi orang mskin dan berbagi, terutama kisah-kisah pendiri dan pelindung kita dan bagaimana mereka mendorong kita untuk melakukan apa yang kita lakukan.


Mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan Why We Do What We Do

Orang miskin tentunya heran apa yang membuat kita bersemangat melayani mereka. Seorang suster PK di sebuah klinik di India yang mengganti balutan kotor dan membersihkan luka-luka infeksi dari seorang perempuan lepra ditanya oleh perempuan yang sangat berterimakasih itu: “Suster mengapa engkau melakukan hal ini?” Ssuter itu menjawab: “Pendiri kita yang mengajar kita.” Dia kemudian menjelaskan bahwa santo Vinsensius dan santa Luisa mengajar Putri Kasih bahwa Yesus Kristus ada di dalam diri mereka yang miskin. “Mereka adalah tuan dan guru kita”. Perempuan itu terkagum-kagum dan merasa demiakn dihargai.
Kebanyakan anggota Keluarga Vinsensian “datang dan pergi”. Kita mendengarkan. Kita bertindak. Kita melayani. Kita berbicara tentang Allah. Kita berdoa bersama mereka yang kita kunjungi. Kita melakukan banyak. Namun, kebanyakan kita tidak mengatakan kepada orang-orang itu mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan. Kita tidak mengatakan kepada mereka tentang karisma pendiri kita. Dan kita tidak mengatakan kepada mereka bahwa itulah yang menginspirasi kita untuk melayani orang lain.

Sebagaimana diajarkan oleh Pembina Vinsensian kita, kita harus “Pertama melakukan dan Kemudian Mengajar”. Mereka mengatakan kepada kita bahwa santo Vinsensius mengajarkan untuk melakukan hal ini dalam semua pelayanan kita kepada orang miskin. Demikianlah, setelah kita melaksanakan pelayanan sesuai panggilan kita, kita mempunyai kesempatan yang baik untuk berbagi pengetahuan tentang santo Vinsensiua dan santa Luisa teladan hidup kita. Perempuan yang telah dilayani suster itu dan bertanya mengapa dia melakukan pelayanan itu akan dapat dengan mudah memahami apa yang dikatakan suster itu karena dia telah menyaksikan sendiri pelayanan nayata suster itu lebih dahulu. Setiap kunjungan rumah yang dilakukan oleh anggota Keluarga Vinsensian perlu mendahulukan pelayanan. Itulah yang kita lakukan. Kita mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka. Kita membawa makanan. Kita membantu sewa rumahmereka. Kita mengusahakan pakaian layak bagi mereka. Kita mengusahakan pengobatan bagi yang sakit. Akhir-akhir ini kita mengusahakan tanggapan yang membawa perubahan sistemik agar bersama mereka mengangkat nasib mereka sendiri untuk keluar dari kemiskinan. Dalam segala hal yang disampaikan orang miskin kepada kita, kita berusaha menanggapi. Kini, marilah kita melakukan usaha bersama untuk memberi juga anugerah berharga charisma vinsensian.

Marilah kita membina diri Let Us Be Formed

Banyak dari antara kita anggota awam Keluarga Vinsensian bergabung dalam salah satu cabang Keluarga ini untuk menolong orang miskin namun kita tidak benar-benar memahami mengapa kita melakukan apa yang telah mereka lakukan. Kita hanya ingin menolong orang miskin. Kita tidak menyadari sedang melayani “Tuhan dan Guru kita”. Kita tidak melihat wajah Yesus Kristus ketika kita duduk bersama seorang ibu yang sedang berjuang dengan 3 anak. Kita tidak mengenal makna “meninggalkan Allah untuk Allah” . Kini syukur atas usaha-usaha pembinaan dalam Keluarga Vinsensian akhir-akhir ini, kebanyakan kita tahu dasar-dasar Spiritualitas Vinsensian. Namun jika kita ingin membuka pintu Karisma Vinsensian lebar-lebar dan mengundang orang miskin untuk ikut serta dalam perayaan Keluarga Vinsensian, kita harus bersiap untuk mengajar.
Karena itu tahun ini adalah juga saat yang paling tepat bagi setiap kita untuk mempelajari dan merefleksikan hidup dan kata-kata santo Vinsensius dan santa Luisa demi pertumbuhan rohani kita dan agar kita juga mampu untuk berbagi kebijaksanaan ini dengan orang lain, terutama orang-orang yang kita layani. Untuk melaksanakan hal ini kita perlu untuk meyakini dan memahami Karisma Vinsensian sedemikian kuat sehingga kita tidak tahan untuk tidak menceritakannya kepada mereka yang kita layani dan memberi kesaksian tentang itu. Orang miskin perlu melihat santo Vinsensius dan santa Luisa dalam setiap kita. Frederic Ozanam meyakini bahwa “Santo Pelindung hendaknya jangan hanya menjadi papan tanda bagi suatu serikat, seperti Saint Denis atau Sinterklas terpancang di depan sebuah rumah makan. Seorang santo pelindung harus dipandang seperti suatu model yang kita mau teladani, sebagaimana dia meneladan model ilahi yakni Yesus Kristus.”


Tahun yang paling tepat.

Tahun perayaan ini adalah saat yang tepat untuk berbagi warta tentang Karisma ini dengan “tuan dan guru kita” dan mengundang mereka untuk merayakan bersama semua vinsensian. Santo Vinsensius berkata “kita belum berbuat cukup bagi Allah dan sesama jika kita memberi orang miskin yang sakit hanya makanan dan obat dan jika kita tidak membantu mereka … dengan pelayanan rohani yang diharapkan mereka dari kita.” Salah satu dari pelayanan paling istimewa yang dapat kita berikan pada mereka adalah mengajar orang untuk menjadi seperti Yesus dari santo Vinsensius dan santa Luisa. Inilah mengikuti Kristus Pewarta Injil dan Pelayan Orang Miskin. Bagaiamana kita dapat melakukan ini? Perhatikan beberapa saran berikut:
• Berbagilah karisma ini dengan orang miskin. Sementara mengunjungi setiap orang atau keluarga, ambillah waktu beberapa menit untuk menceritakan kisah santo Vinsensius dan santa Luisa dan Keluarga Vinsensian. Ceritakanlah tentang hidup, keyakinan dan tindakan dari santo santa ini.
• Siapkanlah bahan untuk dibagikan. Dalam Keluarga Vinsensian di wilayah anda buatlah bahan-bahan cetakan sederhana untuk dibagikan kepada mereka yang anad layani. Misalnya gambar kudus, pamphlet atau brosur dengan kisah kedua orang kudus ini.
• Rayakanlah secara lokal dan Undanglah orang miskin. Rencanakanlah suatu pertemuan untuk merayakan santa Luisa dan atau pertemuan lain untuk merayakan Pesta santo Vinsensius. Undanglah cabanag lain dari Keluaraga Vinsensian dan mereka yang dilayani. Sediakan makanan sederhana dan ceritakanlah kisah kisah santo santa ini dengan sarana audio visual.
• Undanglah orang miskin untuk menjadi anggota Keluarga Vinsensian. Tanyalah mereka yang anda layani bila mungkin juga teman yang lain, jika mereka tertarik untuk menjadi anggota perkumpulan anda. Undanglah mereka dalam sebauh pertemuan untuk disermen memahami kehendak Allah.
• Mulailah suatu Proyek Vinsensian. Adakah suatu kebutuhan di lingkungan anda yang perlu diperhatikan? Kumpulkanlah orang dari lingkungan itu untuk membicarakan keprihantinan itu. Libatkan orang miskin, perempuan dan lelaki, kaum muda dari berbagai tingkatan: identifikasi, rencanakan, terapkan dan evaluasilah. Perhitungkan kemungkinan suatu Proyek Perubahan Sistemik. Bacalah Buku “Seeds of Hope – Kisah kisah Perubahan Sistemik”


Kembangkanlah Keluarga Vinsensian

Adakah cara yang lebih baik untuk merayakan Peringatan 350 th wafatnya santo Vinsensius dan santa Luisa daripada membuka pintu Keluarga Vinsensian lebar-lebar bagi semua orang, terutama orang miskin? Para kudus itu tak akan mempunyai cara lain daripada mengikut sertakan “Tuhan dan Guru kita”. Jika kita melaksanakan ini, maka perayaan ini akan menjadi perayaan tanpa tandingan.
Ini adalah saat yang paling baik untuk menggapai keluar sampai ke semua cabang dan orang miskin. Pada sebuah Pertemuan Keluarga Vinsensian di Kamerun, Afrika Juli 2009, sebuah kisah Afrika diceritakan untuk menyampaikan keinginan Allah bahwa semua orang menjadi satu dalam solidaritasa satu dengan yang lain. Kisahnya sebagai berikut:
• Ada sebuah awan yang besar dan indah. Dalam awan itu ada banyak titik-titik hujan. Masing-masing memiliki sebuah nama: Ada yang namanya Martabat, Harapan dan Persahababatan, dan ada juga Kelembutan, Kesederhanaan dan Kerendahan hati. Masih ada banyak lagi yang lain dengan nama-nama yang indah. Dan, ada yang namanya Pengucilan. Pengucilan adalah individu yang menyedihkan. Dia sombong, egois, tak sabaran dan tinggi hati. Allah berkata kepada semua titik hujan “Kita harus menunggu saat yang tepat untuk turunnya hujan. Saya akan mengatakan kepada kalian.” Namun, Pengucilan berkata “Saya tak kan menunggu. Saya ingin perhatian. Saya ingin pengakuan. Saya ingin melakukan sesuatu yang akan diperhatikan.” Begitulah, dia dia meninggalkan awan dan jatuh ke bumi. Plop! Tak sesuatupun terjadi. Akhirnya, Allah mengatakan kepada titik-titik hujan yang lain “Saatnya tiba! Saatnya hujan turun ke bumi” Begitulah, semua titik-titik hujan meloncat dari awan dan menyiram bumi. Ada suara yang keras, seperti sebuah ledakan. Dan diikuti dengan teriakan kegembiraan dan kebahagiaan. Semua diliputi dengan kasih. Manusia hidup bahagia setelahnya dalam solidaritas satu sama lain dan memuliakan Allah.

Semoga Keluarga Vinsensian berkembang dalam jumlah dan kasih di tahun Peringatan ini. Semoga tiada lagi “pengucilan”. Allah memberkati usaha-usaha kita bersama dan bagi orang miskin.

Pertanyaan Refleksi: Bagaimana kita dapat berbagi kisah santo Vinsensius dan santa Luisa bersama orang miskin yang kita layani?

(diindonesiakan Sad Budi CM)

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright by kevin indonesia  |  Template by Blogspot tutorial